
Menjelang hingar-bingar League of Legends World Championship 2025 di Tiongkok, Riot Games menyiapkan satu kejutan yang tak kalah menarik: League of Legends Asia Invitational 2025. Turnamen ini hadir bukan untuk menggantikan sorotan Worlds, melainkan memberi panggung baru bagi raksasa-raksasa yang gagal melangkah ke pesta utama.
Turnamen Gengsi Tinggi Berhadiah Jutaan
Digelar secara online pada 6–12 Oktober 2025, Asia Invitational mempertemukan tim-tim dari LCK (Korea), LPL (Tiongkok), dan LCP (Asia Tenggara) yang nyaris lolos ke Worlds. Turnamen ini mengusung format cukup padat: fase grup best-of-three dari 6–9 Oktober, lalu double elimination bracket hingga final best-of-five pada 12 Oktober.
Hadiah totalnya mencapai CNY 1,5 juta (~Rp3,4 miliar), angka yang cukup besar untuk turnamen debut. Namun, nilai sebenarnya datang dari konteks: hanya berselang dua hari setelah Grand Final Asia Invitational, Play-In Worlds 2025 langsung dimulai.
Deretan Nama Besar yang Masih Haus Pembuktian
Dari Korea, Nongshim RedForce sudah dipastikan hadir setelah gugur di playoff LCK. Nama lain yang masih menunggu konfirmasi antara Dplus KIA, BNK FearX, atau bahkan T1 bisa ikut menambah bumbu persaingan. LPL sendiri sudah melepas kabar lebih cepat: EDward Gaming dan Ninjas in Pyjamas siap bertanding.
Bagi EDG, sang juara dunia 2021, Asia Invitational jadi arena untuk menunjukkan bahwa mereka masih bernyawa di level elite. Sementara itu dari Asia Tenggara, GAM Esports dan MGN Vikings Esports akan mengibarkan bendera LCP, menantang dominasi Tiongkok dan Korea di panggung regional.
Panggung Rehabilitasi, Bukan Sekadar Hiburan
Meski turnamen ini menampilkan “tim-tim gagal Worlds”, label penghiburan mungkin terlalu meremehkan. Di mata banyak penggemar, Asia Invitational bisa jadi ajang rehabilitasi reputasi. Jika EDG atau T1 bisa menjuarai turnamen ini, cerita yang terbangun adalah tentang kebangkitan, bukan kegagalan.
Selain itu, bagi liga seperti LCP, ajang ini menjadi kesempatan langka untuk mengukur kekuatan melawan lawan-lawan top Asia di luar MSI atau Worlds. Jika GAM atau MGN mampu mengguncang bracket, momentum itu bisa mengangkat pamor region menjelang musim 2026.
Prolog Menuju Worlds 2025
Dengan timing yang berdekatan, Asia Invitational terasa seperti prolog resmi menuju Worlds. Ia memberi fans alasan untuk tetap menempel pada layar, sekaligus menjaga hype kompetitif agar tidak turun sebelum kick-off Worlds. Pada akhirnya, inilah bonus tontonan: satu pekan ekstra drama, rivalitas, dan cerita redemption, sebelum klimaks besar dimulai di Worlds.