Faker, sang legenda hidup League of Legends yang dijuluki GOAT (Greatest of All Time), resmi menandatangani kontrak baru bersama T1 hingga 2029. Artinya, para penggemar tidak perlu khawatir kehilangan sosok mid laner terbaik sepanjang masa ini dalam waktu dekat. Faker sendiri menegaskan belum punya rencana untuk gantung keyboard dalam empat tahun ke depan.
Buat siapa pun yang kenal League of Legends, nama Faker sudah seperti wajah resmi game ini. Popularitasnya begitu besar hingga nilai Riot Games pun seolah naik setiap kali Faker berhasil melaju ke panggung Worlds. Sepanjang kariernya, Faker sudah tampil di 9 Grand Final Worlds dan memenangkan 5 di antaranya — rekor yang belum tersentuh pemain mana pun.
T1 Amankan Faker Sampai Dekade Depan
Di tengah kondisi ekosistem esports yang tidak pasti, Faker justru menjadi simbol stabilitas. Keberadaannya tidak hanya mendorong perkembangan League of Legends sebagai game, tapi juga jadi magnet penonton di setiap laga T1. Worlds 2024 bahkan tercatat sebagai ajang esports paling banyak ditonton sepanjang sejarah — memecahkan rekor Worlds 2023 yang juga dimenangkan oleh T1 bersama Faker.
Roster T1 Setelah Perpanjangan Kontrak Faker
Saat ini, roster aktif T1 terdiri dari enam pemain berikut:
Choi ‘Doran’ Hyeon-jun (Top Laner)
Mun ‘Oner’ Hyeon-jun (Jungler)
Lee ‘Faker’ Sang-hyeok (Mid Laner)
Lee ‘Gumayusi’ Min-hyung (Bot Laner)
Sin ‘Smash’ Guem-jae (Bot Laner)
Ryu ‘Keria’ Min-seok (Support)
Well, info kontrak Doran dan Gumayusi akan berakhir pada November 2025, yang berarti tim mungkin akan mengumumkan beberapa perubahan roster. Meski begitu, bukan hal yang mustahil jika T1 akan mengumumkan perpanjangan kontrak lainnya. Banyak fans yang bertanya-tanya, apa jadinya League of Legends kalau suatu hari Faker benar-benar pensiun? Tentu saja akan jadi momen besar, bahkan menimbulkan lubang cerita yang sulit digantikan. Apalagi T1 sendiri terbukti limbung saat Faker sempat absen karena cedera pergelangan tangan pada 2023. Tanpa Faker, performa T1 langsung menurun drastis, memperlihatkan betapa pentingnya sosok sang kapten di line-up mereka.
Cedera Jadi Tantangan Terbesar Faker
Meski punya segudang prestasi, Faker tetap manusia biasa. Masalah terbesarnya sejauh ini adalah kondisi pergelangan tangan yang sempat membuatnya harus absen cukup lama. Karena itu, sang superstar kini mulai menerapkan rutinitas latihan yang lebih sehat, memberi ruang istirahat agar performa tetap optimal.
Ada lelucon lama di kalangan fans, bahwa setiap kali T1 lolos ke babak penting, Riot pasti tersenyum lega. Lelucon ini ada benarnya, karena sebagian besar rekor penonton League of Legends datang dari pertandingan T1. Kehilangan T1 di kancah internasional bisa jadi pukulan berat bagi Riot.
Pensiun? Faker Masih Punya Banyak Waktu
Banyak orang bertanya, apakah Faker akan jadi pemain esports “GOAT” paling tua? Faktanya, jawabannya tidak juga. Dunia esports punya contoh seperti Knee, legenda Tekken asal Korea Selatan yang masih juara di usia 40 tahun. Knee bahkan baru saja meraih gelar EVO keempatnya tahun ini.
Ada juga Finn “karrigan” Andersen, bintang Counter-Strike yang masih bersinar di panggung internasional pada usia 35 tahun. Pemain profesional Counter-Strike 2 asal Denmark-Jerman dan in-game leader untuk FaZe Clan, merupakan salah satu sosok paling berpengaruh di scene CS:GO.
Karrigan dikenal sebagai kapten dengan kemampuan strategi luar biasa, sukses membawa FaZe meraih berbagai gelar juara, termasuk PGL Major Antwerp 2022. Kepulangan karrigan ke FaZe pada 2021 menandai era keemasan bagi tim ini, dengan deretan kemenangan di IEM Katowice, IEM Cologne, ESL Pro League Season 15, hingga Major bergengsi tersebut. Sepanjang kariernya, karrigan juga pernah membela tim-tim papan atas lainnya seperti Fnatic, Team Dignitas, TSM, Astralis, dan Mousesports.
Contoh-contoh ini jadi bukti bahwa usia bukan halangan selama pemain tetap disiplin menjaga kesehatan fisik dan mental. Apakah Faker bisa mengikuti jejak Knee? Waktu yang akan menjawab.
Satu hal yang pasti, meski kita tahu Faker tidak akan selamanya bermain, setidaknya untuk sekarang para fans League of Legends masih bisa menikmati penampilan “Raja” mereka bertahun-tahun lagi. Faker sudah menulis sejarah, dan tampaknya dia belum selesai menulis bab berikutnya.
